SDN 12 Samudera
Pengertian PSP
Program
Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila. Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus
pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM
yang unggul (kepala sekolah dan guru). Sekolah penggerak menerapkan kurikulum
yang meliputi berbagai aspek esensial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Setiap aspek tersebut berhubungan dengan kemampuan serta
kepribadian para siswa-siswi.
Program
Sekolah Penggerak merupakan program untuk mendorong proses transformasi satuan
pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara
holistik, baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi), maupun
non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. 5 Intervensi Program Sekolah Penggerak yaitu :
Pendampingan Konsultatif dan Asimetris, Penguatan Sumber Daya Manusia di
Sekolah, Pembelajaran dengan Paragidma Baru, Perencanaan Berbasis Data dan Digitalisasi
Sekolah. Program Sekolah Penggerak adalah program untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa yang terdiri dari 5 jenis intervensi untuk mengakselerasi sekolah
bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam kurun waktu 3 tahun ajaran. Kepala Sekolah
di Sekolah Penggerak menggembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpusat
pada murid dan menerapkan nilai-nilai kebhinekaan, inklusi dan ramah anak
merdeka belajar; Mengembangkan kompetensi diri dan guru-gurunya. Program
sekolah penggerak atau PSP adalah usaha pembaruan di lembaga pendidikan untuk
merealisasikan visi pendidikan Indonesia dalam menciptakan Indonesia maju,
bebas, independen, dan berkarakter, melalui interpretasi pelajar Pancasila.
Pengertian P5
Berdasarkan
Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5
adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi. Juga sebagai upaya mewujudkan karakter sesuai
dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut,
Kurikulum Merdeka dan inovasi-inovasinya, seperti Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5), telah diperkenalkan. Projek ini dianggap sebagai salah
satu alat untuk mencapai berbagai sasaran dalam Profil Pelajar Pancasila. Ada 6
elemen P5 yang mesti dipahami, di antaranya berakhlak mulia, berkebhinekaan
global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Semua elemen
tersebut dilihat sebagai satu kesatuan yang saling mendukung. P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam
mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar
untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Karakter
dari P5 adalah Religius. karakter ini merupakan keimanan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang tercermin dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan
yang dianut, Nasionalis, Integritas, Mandiri dan Gotong Royong.
Manfaat P5 bagi murid
Adapun manfaat P5 bagi murid adalah melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar, memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai salah satu bentuk hasil belajar, menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan secara optimal. Lewat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diharapkan para pelajar di Indonesia dapat tumbuh sebagai pelajar yang berkompeten, terampil, dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila : 1) holistik; 2) konstekstual; 3) berpusat pada peserta didik; dan 4) eksploratif. Guru dapat tetap melaksanakan pembelajaran berbasis projek di kegiatan mata pelajaran (intrakurikuler). Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan adalah sebagai berikut : Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Rekayasa dan Teknologi, Kewirausahaan, Kebekerjaan. Penerapan Kurikulum Merdeka, khususnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tidak harus berbiaya mahal dan tidak harus menghasilkan produk yang dipamerkan dalam festival yang heboh. “Yang penting dari P5” adalah pendidikan nilai-nilai karakter. (Zulfitri)